Monday, August 11, 2008

story behind the song : Janji-MU seperti Fajar



Nama saya Afen Hardianto. Saya tinggal di Malang bersama dengan istri dan dua anak saya, yang perempuan 6 tahun dan yang laki-laki 4 tahun. Saya berpacaran dengan istri saya sejak duduk di bangku SMA. Pada masa kami masih pacaran hubungan kami ditentang oleh keluarga istri saya. Tetapi kami tetap berpacaran sampai akhirnya kami mendapatkan restu untuk menikah. Tanpa saya sadari ternyata saya menyimpan kepahitan dari akibat hubungan kami yang dulunya ditentang.

Dan kepahitan itu saya simpan dan pupuk dan saya bawa di pernikahan sampai menyebabkan hubungan saya dengan istri menjadi kurang harmonis di tahun-tahun awal pernikahan kami. Kemudian masuklah pihak ketiga yang semakin memperkeruh keadaan rumah tangga kami. Dan rumah tangga saya semakin amburadul. Saya menolak dan menganggap istri saya sebagai penghalang kebahagiaan saya, sehingga saya membenci istri saya. Rasa cinta terhadap istri sudah tidak ada lagi, yang ada adalah kebencian yang menumpuk. Saya selalu menyakiti hati istri saya. Semakin istri saya tidak membalas, semakin saya menyakitinya.

Saya juga tidak mempedulikan anak saya, dan saya pun sibuk dengan keegoisan saya sendiri. Yang dilakukan istri saya hanya berdoa dan berpuasa, bahkan saat ia mengandung anak kami yang kedua, ia berpuasa Ester untuk saya. Istri saya menutupi segala keadaan yang terjadi dalam rumah tangga kami dari keluarganya. Ia berpegang pada firman Tuhan di Amsal 21:1 : “Jika hati raja-raja ada didalam genggaman tangan Tuhan, apalagi hati seorang Afen.”

Tetapi saya tetap tidak memperdulikannya sampai pada akhirnya saya menyuruh istri saya untuk pergi dan saya antarkan istri dan anak saya pulang ke rumah orang tua istri saya. Dan orang tua istri saya pun menerima mereka dan juga menghendaki perpisahan ini dan megharapkan akan berujung pada perceraian. Saat itu istri saya berkata kepada saya, ini bukan akhir dari segalanya.

Setelah saya meninggalkan istri dan anak saya, saya berpikir saya akan menjalani hidup saya yang baru. Tetapi pada suatu malam pada saat saya sendiri Tuhan mengingatkan saya pada anak saya yang pertama, saya tiba-tiba merasakan rindu dan kangen sekali pada anak saya itu. Waktu itu anak saya masih berusia 1,5 tahun. Hati saya hancur dan saya menangis.

Saya berkata kepada Tuhan :
“Tuhan, apakah akhir dari hidupku akan seperti ini? Saya yang dari dulu (SMP) sudah melayani Tuhan sebagai pemain musik tetapi apakah rumah tanggaku akan berakhir dengan perceraian?”

Tiba-tiba Tuhan memberikan melodi kepada saya lagu : "Janji-Mu Seperti Fajar", dimana rencana saya lagu ini akan saya simpan untuk saya pribadi. Tetapi pada saat pendeta saya mau rekaman, pendeta saya kekurangan 1 lagu dan ia bertanya kepada saya, apakah saya mempunyai lagu.

Dengan malu-malu saya tunjukkan lagu “Janji-Mu Seperti Fajar” kepadanya.
Saya benar-benar tidak menyangka lagu tersebut ternyata menjadi berkat bagi banyak orang, termasuk saya dan keluarga.

Dan singkat cerita Tuhan memulihkan keluarga saya. Istri, dan anak-anak saya juga sudah kembali bersatu dengan saya. Bahkan anak kedua saya yang dulu saya tolak dan lahir secara prematur tanpa saya dampingi juga lahir dalam keadaan yang normal dan sehat. Dan setelah keluarga saya kembali bersatu, saya juga baru mengetahui bahwa pada saat keluarga saya berantakan setiap hari istri saya menuliskan kata-kata iman di sebuah buku.

Di dalam tulisannya tersebut istri saya mengatakan:
“Suamiku Afen pasti dikembalikan Tuhan padaku, keadaan ini adalah baik bagiku karena pasti ada anugerah besar bagiku, suamiku Afen adalah suami yang takut akan Tuhan, suamiku Afen adalah suami yang mengasihiku, semua ini mendatangkan kebaikan bagiku karena Tuhan pembelaku ada di pihakku.”

Dan sekarang saya benar-benar merasakan pemulihan yang Tuhan kerjakan di dalam hidup saya. Bahkan saya juga tidak menyangka bahwa lagu “Janji-Mu Seperti Fajar” menjadi lagu terbaik Indonesian Gospel Music Award 2006, menjadi theme song sebuah sinetron dengan judul yang sama, dan Tuhan memelihara hidup kami sekeluarga juga melalui lagu tersebut. Terima kasih Tuhan Yesus Memberkati!
(from Afen Hardianto)
*aku ambil dari blog julita manik




ah what a great story..terharuu...

0 komentar:


Blogspot Template by Isnaini Dot Com Powered by Blogger and Job Search